Rabu, 24 Juli 2013

MARI BERBUKA PUASA DENGAN KURMA

Dimuat di Radar Jember Selasa, 24 Juli 2012 Oleh Hairrudin Buah yang paling identik dengan Ramadan adalah kurma. Rasulullah SAW ketika berbuka puasa memberikan contoh untuk mengkonsumsi kurma. Ada apa dengan kurma? Pada saat berpuasa, asupan energi dalam tubuh berkurang hingga sekitar 25%. Tubuh menjadi lebih cepat lemas dan lelah. Saat berbuka puasa, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang dapat segera memulihkan tenaga. Kebanyakan diantara kita memilih berbuka puasa dengan nasi. Boleh-boleh saja berbuka puasa langsung dengan nasi. Tetapi perlu diketahui, karbohidrat pada nasi adalah karbohidrat kompleks (poli sakarida) yang memerlukan proses pencernaan cukup lama. Hal ini mengakibatkan energi tidak dapat tersedia dengan cepat. Bahkan, justru akan memberatkan kerja lambung yang sudah beristirahat sekitar 14 jam. Untuk hidangan berbuka puasa, disarankan mengkonsumsi makanan ringan yang manis dan banyak mengandung karbohidrat sederhana (monosakarida). Monosakarida dapat langsung diserap dan dipakai oleh tubuh tanpa mengalami proses pencernaan. Beberapa menit setelah dikonsumsi, tubuh akan segera memperoleh asupan energi dan menjadi bugar kembali. Sumber makanan yang banyak mengandung monosakarida diantaranya adalah buah-buahan. Salah satu buah yang sangat baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa adalah kurma. Kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi yang seimbang. Dari 98% kandungan karbohidrat kurma, ternyata monosakaridanya sangat tinggi. Setiap 100 gram kurma mengandung monosakarida sekitar 66,7 gram dengan kandungan fruktosa hampir 50%. Fruktosa merupakan monosakarida yang sangat cepat menghasilkan energi. Bandingkan dengan buah lain seperti apel yang mengandung monosakarida 8 gram dan pisang sebesar 9 gram per 100 gramnya. Bahkan, semangka yang rasanya manis hanya mengandung monosakarida sekitar 5 gram. Hal ini berarti untuk mendapatkan monosakarida dalam jumlah yang sama dibutuhkan pisang 8 kali atau apel 7 kali dari berat kurma. Perlu diketahui, satu butir kurma tanpa biji dengan berat 24 gram bisa menghasilkan energi siap pakai sebesar 65 kkal. Energi yang kita butuhkan rata-rata 2.150 kkal/hari (dengan berat badan 60 Kg). Hal ini berarti sebuah kurma dapat memenuhi 3% kebutuhan energi perhari kita. Apabila kita mengkonsumsi kurma saat berbuka dengan tiga buah kurma, maka kita dapat memenuhi kebutuhan kalori sebesar 9 % dari kebutuhan. Selain monosakarida, kurma juga mengandung vitamin B2 dan B3 yang cukup tinggi. Vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan/minuman. Luar biasanya, berbeda dengan buah-buahan yang lain, kurma tidak mengandung vitamin C. Hal ini justru menguntungkan apabila dikonsumsi saat berbuka puasa karena dapat melindungi lambung dengan mencegah peningkatan kadar asam lambung. Apalagi, tekstur serat pada kurma cukup halus sehingga aman untuk lambung yang sensitif . Selain itu pula, kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber) yang cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan ini bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat. Kehadiran serat pangan ini baik untuk mengatasi sembelit yang dapat terjadi saat berpuasa. Tidak hanya itu, kurma juga memiliki kadar kalium yang signifikan. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan 1 mg natrium. Rasio kalium terhadap natrium ini memenuhi standar rasio minimal 5 : 1 untuk makanan sehat bagi jantung dan pembuluh darah. Kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, membersihkan karbondioksida dalam darah, serta dapat memicu kerja otot dan simpul saraf. Kandungan kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Secara keseluruhan, apa yang saya uraikan di atas menunjukkan bahwa kurma sebagai hidangan pembuka puasa terbukti secara ilmiah memiliki banyak kelebihan. Selain tubuh cepat menjadi bugar dan terhindar dari berbagai macam penyakit, kurma yang kaya kalium akan membuat otak tetap ‘encer’. Mari berbuka puasa dengan kurma!

Tidak ada komentar: